Penggunaan pewarna kimia dalam tekstil dan kerajinan masih umum di masyarakat karena ketersediaannya yang luas dan harga yang terjangkau. Namun, pewarna ini menghasilkan limbah berbahaya yang mencemari air dan tanah, merusak ekosistem, dan mengancam kesehatan manusia. Kurangnya kesadaran akan dampak negatif ini membuat masyarakat jarang mempertimbangkan alternatif yang ramah lingkungan.
Proyek Eco-Print Leadership hadir untuk mengenalkan teknik eco-print, yaitu metode cetak alami menggunakan bahan-bahan dari alam seperti daun dan bunga. Melalui teknik ini, proyek bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar beralih ke pilihan yang lebih ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan pada pewarna kimia, dan mendukung gerakan pelestarian lingkungan.