Mengutip sebuah hadist dari Bukhari Muslim bahwa “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnya” (HR. Bukhari Muslim). Maka dari itu dalam beberapa proses kepemimpinan saya tentu banyak sekali pengalaman serta pembelajaran yang saya dapatkan demi menunjang kualitas dan kompetensi dalam diri saya khususnya dalam hal kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan suatu konsep yang sangat dekat dengan kesuksesan dalam mencapai tujuan suatu organisasi. Kepemimpinan adalah ilmu atau kemampuan dalam menggunakan pengaruh terhadap orang lain untuk mencapai tujuan organisasi atau usaha kerja sama. Kepemimpinan akan sangat mewarnai, mempengaruhi bahkan menentukan bagaimana perjalanan suatu organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Pemimpin adalah orang- orang yang tahu apa yang harus dikerjakan, memiliki kemampuan dan kelebihan yang melebihi kemampuan orang lain, mempunyai kecakapan, kemampuan untuk mawas diri, kemampuan mengajak, membimbing, fasilitator bagi orang lain, memberi motivasi orang lain. Selain itu juga harus memiliki kemampuan untuk mampu membina orang lain untuk membentuk satu kesatuan kerja dan bersama-sama mereka bekerja, dan bahkan rela berkorban demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sebuah kepemimpinan bukanlah hal yang mudah dicapai begitu saja. Hal ini menuntut pemimpin melakukan fungsi manajerialnya berupa merencanakan, mengorganisir, menggerakkan serta melakukan pengawasan sumber daya yang ada secara tepat dan berhasil, terutama pada sumber daya manusia yang dimilikinya. Agar setiap organisasi berfungsi secara efektif, individu dan kelompok yang saling bergantung harus membentuk hubungan kerja dalam lingkungan organisasi, secara inidividual maupun kelompok harus menyatukan visi bersama untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian visi organisasi akan menjadi pengikat bagi semua elemen organisasi dalam menjalankan aktivitasnya. Maka juga dibutuhkan adanya peran seorang pemimpin yang berorientasi pada visi dan bisa menggerakkan keterikatan batin yang sudah ada pada anggota organisasi.
Menjadi bagian dalam sebuah organisasi merupakan suatu pengalaman yang saya sangat syukuri sampai saat ini, banyak sekali edukasi, relasi serta koneksi positif yang bisa didapatkan dari dalam sebuah organisasi. Namun suatu pandangan terkait organisasi bisa berubah seiring berjalannya waktu, cara kita memandang organisasi ketika menjadi anggota biasa dan menjadi pemimpin tentu sangat berbeda. Dulu saat menjadi anggota biasa saya pikir organisasi itu lurus-lurus saja tiada konflik dan selalu terlihat menyenangkan. Setelah menjalani kepemimpinan barulah tergambarkan secara utuh terkait segala yang terjadi di dalam organisasi, ternyata minat tanpa bakat saja tidak cukup untuk mengawal suatu roda kepengurusan dan begitu sebaliknya. Sehingga saya belajar bahwa pemimpin yang baik adalah seseorang yang bisa mengeluarkan yang terbaik dari anggota tim mereka dan menciptakan suasana yang positif dan inklusif.
Hal ini sangat mengubah perspektif saya tentang kepemimpinan. Saya menyadari bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang membuat keputusan dan memberi perintah; ini tentang memahami dan menangani kebutuhan tim. Oleh karena itu, saya berkomitmen untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang adaptif dan kolaboratif ke dalam program Bakti Nusa ini, dengan fokus pada pemahaman individualitas setiap anggota tim. Saya yakin bahwa kita dapat memfasilitasi kerja sama yang efektif. Kolaborasi ini tidak hanya akan mengoptimalkan potensi masing-masing individu, tetapi juga mendorong terciptanya solusi inovatif untuk tantangan global. Dengan demikian, kami akan membangun jaringan yang kuat, meningkatkan kapasitas kepemimpinan, dan memberikan kontribusi berkelanjutan kepada komunitas dan negara kami tercinta.