Tahun ini, BAKTI NUSA mengusung tema besar Sustainable Leadership atau kepemimpinan berkelanjutan, sebuah konsep yang tidak hanya relevan, tetapi juga sangat mendesak di masa kini. Menjadi seorang pemimpin bukanlah proses yang instan. Kepemimpinan sejati harus ditempa sedikit demi sedikit, seperti membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan. Tagline pribadi saya, #LangkahKecilku, merefleksikan prinsip ini: setiap target besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Demikian pula, menjadi “Sosok Pemimpin Masa Depan” harus dimulai sejak dini dan terus dirawat hingga tercipta pola kepemimpinan yang berkelanjutan.
Sustainable Leadership bukan hanya tentang keberlanjutan dalam memimpin, tetapi juga menyiratkan tanggung jawab yang lebih besar: mendukung dan menjalankan 17 poin Sustainable Development Goals (SDGs). Pemimpin masa depan tidak lagi hanya berkutat pada isu politik atau ekonomi, tetapi juga harus peduli terhadap planet yang kita tinggali. Krisis lingkungan yang semakin parah akibat eksploitasi manusia membutuhkan sosok yang mampu memimpin dengan visi melestarikan bumi. Pemimpin seperti ini akan menginspirasi pengikutnya untuk bertindak menjaga lingkungan demi generasi mendatang.
Sebagai bagian dari Bakti Nusa 14, saya telah memulai #LangkahKecilku melalui komunitas Etno_Adventure, sebuah komunitas yang berfokus pada pelestarian budaya lokal, khususnya budaya Sulawesi Selatan. Kami mengarahkan energi kami pada pendidikan anak-anak, mengenalkan mereka pada budaya melalui pembelajaran dan permainan interaktif. Langkah ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga mengasah potensi generasi muda sebagai bekal mereka menjadi calon Pemimpin Indonesia Emas 2045.
Pemimpin masa depan adalah mereka yang tidak hanya memikirkan hari ini, tetapi juga meletakkan dasar bagi keberlanjutan. Karena itu, kepemimpinan sejati harus berpihak pada bumi, pada masyarakat, dan pada generasi mendatang. Mari bersama memulai langkah kecil kita hari ini untuk dunia yang lebih baik esok hari.
