Siapa Minimalis Sejati?

           Akhir – akhir ini gaya hidup minimalis semakin populer di kehidupan masyarakat dunia, termasuk negara Jepang. Hal ini didesak dengan biaya hidup yang semakin mahal dan efek dari gaya hidup minimalis yang positif. Seperti yang kita ketahui bahwa Jepang adalah negara yang memiliki budaya unik. Dengan kata lain mayoritas masyarakatnya menerapkan ajaran Islam yang horizontal dengan baik. Mereka adalah citizen yang mematuhi aturan lalu lintas, mengantre dengan tertib, menjaga kebersihan setidaknya itulah yang dapat kita lihat sekilas dari kebiasaan orang Jepang.

Fumio Sasaki dalam buku Good Bye Things! Gaya Hidup Minimalis Ala Jepang, mendefinisikan orang yang minimalis adalah orang yang tahu persis hal – hal apa saja yang bersifat pokok bagi dirinya, dan yang mengurangi jumlah kepemilikan barang demi memberi ruang bagi hal – hal utama itu. Maka minimalis bukan berarti memiliki sedikit barang, tapi yang bisa membedakan mana keinginan dan mana kebutuhan. Menurut Dave Bruno yang dikutip dari Media Indonesia, ada tiga prinsip utama untuk hidup minimalis, yakni reduce (mengurangi), refuse (menolak barang tidak berguna), dan rejigger (menata ulang). Maka sebaiknya, sebelum barang – barang itu menumpuk, sudah ada kemampuan diri untuk mamilih barang yang benar – benar dibutuhkan. Dave Bruno juga berprinsip bahwa setiap ada barang baru yang dia peroleh, maka ada barang yang didonasikan.

Ada banyak pendapat mengenai siapa yang pertama kali memulai gaya hidup ini, siapa yang bisa dikatakan minimalis sejati. Apakah pertanyaan ini perlu dijawab atau tidak, namun perlu juga kita renungkan. Sebagai seorang muslim, kita tahu bahwa Islam itu syumuliyah. Islam telah mengatur dari ujung kaki sampai ujung rambut. Allah memerintahkan kita agar tidak berlebih-lebihan dalam segala aspek kehidupan,

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. [Qs. al-A’raaf: 31]

Terkadang kita juga dihadapkan dengan cara pikir masyarakat tentang sebuah kesuksesan. Kebanyakan masyarakat mengartikan sukses adalah memiliki rumah besar dengan fasilitas lengkap, kendaraan mewah, semua dinilai dari kepemilikan barang. Maka pada saat itu kita mulai menumpuk barang untuk menunjukkan status keberadaan kita. Maka singkatnya gaya hidup minimalis adalah hidup sederhana, tidak berlebih – lebihan.

Gaya hidup minimalis juga mengajarkan kita untuk bertanggung jawab dengan barang – barang yang kita miliki. Jika Fumio Sasaki dalam bukunya menceritakan bagaimana dia memperlakukan barang – barangnya, membuang dan menjual barang – barang yang tidak diperlukan. Hal itu mengingatkan akan ayat ini,

Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya” [QS. Al-Mudatstsir: 38]

Setiap yang kita lakukan, barang yang kita miliki akan dipertanyakan oleh Allah. Lalu siapa minimalis sejati? Jika menurut Fumio Sasaki, Steve jobs adalah contoh minimalis yang sempurna, maka saya berpendapat Rasulullah SAW lah contoh yang sempurna dan sejati. Kenapa? Gaya hidup minimalisnya Rasulullah memiliki landasan iman dan bukan alasan duniawi atau sekedar agar hidup bahagia. Jika Bunda Teresa hanya meninggalkan sari yang dipakai sehari – hari, sepotong kardigan luar, sebuah tas tua, dan sepasang sandal lusuh. Maka ada Abu Bakar yang meninggalkan Allah dan Rasul kepada keluarganya, semua hartanya di sumbangkan untuk Islam. Semangat gaya hidup minimalis ini sudah ada di dalam Islam, semangat untuk hidup secukupnya dan mempertanggung jawabkan setiap yang kita lakukan.

Telah sering kita dengarkan bahwa Bunda Aisyah hanya memiliki beberapa helai baju, bukankah begitu juga yang mereka lakukan? Mereka yang menerapkan gaya hidup minimalis. Bedanya, Bunda Aisyah dilandasi oleh iman. Sebuah pembeda yang sangat fundamental. Maka seorang minimalis sejati adalah mereka yang mengetahui mana kebutuhan dan keinginan yang disertai dengan hadirnya iman dalam setiap pilihan itu. Itulah minimalis sejati.

#gayahidup #minimalis #millenialminimalis #pemuda #BaktiNusa

Oleh: Farida Utami Ritonga (BAKTI NUSA 9 Bogor)

Source of Photo: minimarisuto.jp