Peran Pemuda Sebagai Agent Of Change dalam Transformasi Sosial Budaya Wujudkan Pemuda Berdaya Desa Digdaya di Desa Wisata Wayang Sidowarno

Pemuda merupakan salah satu aset utama dalam pembangunan sebuah negara, terutama dalam konteks pembangunan desa. Pemuda sebagai agent of change dalam transformasi sosial budaya memiliki peran yang sangat penting dalam membawa perubahan positif terhadap nilai, norma, dan perilaku di masyarakat.

Peran pemuda merupakan kunci dalam transformasi sosial budaya diantaranya pemuda sebagai pelopor perubahan. Pemuda menjadi pelopor dalam mempertahankan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat. Pemuda sebagai penjaga tradisi dan kearifan lokal dalam masyarakat. Dalam hal ini, pemuda memiliki peran penting dalam menjaga dan memelihara tradisi serta kearifan lokal yang menjadi bagian penting dari identitas masyarakat.

Pemuda sebagai penggerak sosial kemasyarakatan dalam berbagai gerakan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sosial dan perubahan positif. Pemuda sebagai penggerak ekonomi kreatif dengan mengembangkan usaha-usaha yang inovatif dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal masyarakat desa.

Pemuda sebagai pemimpin yang kedepannya menjadi generasi penerus dalam mengemban tanggung jawab di masa depan. Oleh karena itu, pembentukan karakter pemuda sebagai pemimpin yang bertanggung jawab, berintegritas, dan berpikiran terbuka sangatlah penting dalam konteks transformasi sosial budaya. Pemuda memberikan inovasi dan mencoba hal-hal baru yang kreatif dalam mengelola kemajuan desa serta memanfaatkan potensi-potensi di desa.

Perwujudan peran pemuda di desa Sidowarno dengan adanya Generasi Pemuda Wayang (GENMAWA) dan keterlibatan karang taruna di setiap dusun dalam pembangunan desa. Selain itu, pergerakan pemuda dalam pengelolaan dan optimalisasi potensi dalam Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS). Implementasi kolaborasi pemuda dan kelompok masyarakat setempat juga sebagai upaya memaksimalkan kemajuan desa, seperti kerjasama pemuda dengan para pengrajin wayang, payet, dan kaligrafi.

Transformasi sosial budaya terkait potensi desa Sidowarno diwujudkan dalam pengemasan desa wisata berbasis edukasi dalam bidang kriya dan budaya. Dalam hal ini, masyarakat juga dapat memanfaatkan transformasi ini ke dalam paket-paket wisata. Pengelolaan paket wisata dengan  mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat desa, mulai dari budaya, pendidikan, sosial masyarakat hingga kearifan lokal. Pengelolaan ini mencakup edukasi berupa workshop pembuatan seni kriya seperti wayang, payet, dan kaligrafi, pengelolaan home stay, kuliner, dan objek permainan tradisional. Pemuda desa memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif dalam hal ini, baik melalui inovasi, kepemimpinan, maupun partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan pembangunan.

Dalam konteks “Pemuda Berdaya Desa Digdaya” berfokus dalam pemberdayaan pemuda agar memiliki peran aktif dalam pembangunan desa serta pemuda yang dapat menjadi motor penggerak dalam mengubah paradigma dan memajukan desa dengan semangat tanpa mengingat apa yang didapat tapi selalu berpegang teguh pada apa yang diberikan. Pemuda yang berdaya akan mampu menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan desa yang maju, kreatif, inovatif, berkelanjutan, mandiri, dan berdaya saing.

Pentingnya memperkuat peran pemuda adalah memastikan bahwa generasi mendatang memiliki kemampuan dan semangat untuk meneruskan perjuangan dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Dalam konteks transformasi sosial budaya, penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat sipil, dan sektor swasta untuk memberikan dukungan dan ruang bagi pemuda agar dapat mengembangkan potensi pemuda sebagai agent of change yang mampu membawa perubahan positif dalam masyarakat.