Beberapa hari lalu kita melihat begitu banyak permasalahan yang terjadi di masyarakat. Tentu dalam fenomena ini kita tidak bisa memungkiri bahwa masyarakat jenuh dengan berbagai macam kebijakan ekonomi yang terus menjerat masyarakat.
Kesenjangan antara masyarakat dan pejabat begitu tinggi. Kehidupan masyarakat yang harusnya terjamin oleh pemerintah, direnggut dan dirampas. Di sisi lain, pejabat di sosial media memiliki kehidupan yang bermewahan dan bahkan pamer terhadap apa yang mereka miliki.
Pertanyaannya, kenapa bisa terjadi jurang kesenjangan antara masyarakat dan pejabat?. Apakah ini sudah menjadi kebiasaan dari pejabat yang hidup bermewahan ditengah perampasan kehidupan kesejahteraan masyarakat.
Pengabdian pejabat kepada masyarakat namapkanya bergeser menjadi pengabdian kepada ketua partai. Segala keputusan dalam pengambilan kebijakan di ranah lembaga eksekutif dan legislatif terlihat tidak mengacu pada kesejahteraan masyarakat. Pengabdian memiliki pengertian bahwa memberikan kemampuan kita sebagai upaya dalam peningkatan kemampuan kemandirian dan keberlanjtan dalam kehidupan masyarakat. Nampak bahwa tujuan dari pengabdian itu sendiri adalah mampu membuat penerima manfaat untuk mampu mencapai tingkat kemandirian.
Pengabdian memberikan kesempatan untuk menuju masyarakat yang mandiri. Pengabdian didasarkan pada tugas dan rasa kepedulian terhadap orang lain. Kepedulian ini harus dibentuk melalui kepekaan dan empati yang dirasakan ketika kita merasakan dan mengerti kehidupan orang lain. Hal ini tentu menjadi garis besar dalam menentukan kebijakan. Namun selama ini kita tidak melihat perilaku yang mencerminkan pengabdian kepada masyarakat. Justru hanya melihat kebutuhan yang didasarkan pada trend yang sangat cepat berlalu.
Lantas apa yang perlu dilakukan?
Kita memiliki sumberdaya yang sangat melimpah untuk menemukan dan memaksimalkan solusi yang tepat untuk kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kegiatan pengabdian yang bisa dilakukan oleh lembaga tertentu bisa mendorong peningkatan kemandirian dari masyarakat. Selain itu pelibatan akademisi dalam meningkatkan perasn serta dalam pembangunan, menjadi modal penting untuk peningkatan pengetahuan kepada masyarakat. Pola Perilaku yang berkolaborasi menjadi roda penggerak bagi kemandirian masyarakat.