Menuju Ekonomi Indonesia Digital

 

Oleh

AGUNG PRAMUDIO

PM BAKTI NUSA 9 PADANG

 

Indonesia adalah salah satu negara yang tergabung dalam G20 yaitu negara-negara 20 besar perekonomian didunia. Pertemuan negara G20 pada tahun ini, telah selesai dilaksanakan di jepang. Sebagai forum ekonomi utama dunia, G20 memiliki posisi strategis, lantaran secara kolektif mewakili sekitar 65 persen penduduk dunia, 79 persen perdagangan global, dan setidaknya 85 persen perekonomian dunia. Setelah terbentuk, G20 rutin mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tiap tahunnya, dimulai dari KTT G20 perdana tahun 2009 di Pittsburgh, AS. Khusus tahun ini juga, presiden jokowi berangkat menuju osaka, jepang untuk menghadiri acara tersebut.

Yang menarik adalah, presiden jokowi membawa beberapa ide dalam pertemuan tersebut. 5 ide yang dikemukakan oleh presiden jokowi. salah satu halnya yaitu IDEA Hub (Digital Media Accelerator Hub).  Presiden Jokowi, dalam pidatonya, mengusulkan perlunya Digital Media Accelerator Hub (IDEA Hub), yaitu platform untuk kurasi dan pengelolaan dari berbagi pengalaman mengenai model-model bisnis digital dari para unicorn anggota G20. IDEA Hub terdiri dari tiga area, yakni Sharing Economies, Workforce Digitalization, dan financial inclusion. Tiga hal ini dipilih karena diharapkan mampu mengurangi ketimpangan dalam berbagai hal. Dengan demikian, lompatan teknologi harus dirasakan manfaatnya oleh setiap orang sehingga tak ada yang tertinggal di belakang.

Ide ini tentu menarik untuk dikaji karena melihat pertumbuhan nilai penjualan industri ekonomi digital (terutama) e-commerce di indonesia meningkat 40 persen setiap tahunnya. Disisi lain, data menunjukan bahwa 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia merupakan pangsa pasar yang luas dan potensial demi kemandirian ekonomi nasional. Tidak hanya itu, e-commerce di indonesia umumnya berskala kecil dan menengah (UKM) yang tentu akan mengarah pada konsep pasar persaingan sempurna. Artinya, siapa pun akan dapat keluar masuk pasar tanpa ada hambatanan. kebebasan ini tentu akan memungkinkan terbukannya lapangan pekerjaan baru yang dalam jangka panjang akan memperkecil angka pengganguran yang ada. Selain itu, bisnis berskala kecil dan menengah ini adalah bisnis yang “tahan banting” dengan segala krisis dan gejolak ekonomi. ini tentu menjadi kabar gembira, untuk menstabilkan perekonomian nasional dalam menghadapi situasi perekonomian global.
Dengan segala potensi tersebut, indonesia harus bisa memanfaatkan perkembangan zaman yang terus mengikuti perkembangan teknologi menjadi sebuah peluang untuk membangun kejayaan ekonomi nasional. Namun, sejumlah persoalan masih menjadi tantangan bagi pemerintah dan pelaku ekonomi digital di indonesia. Dua tantangan terbesar adalah minimnya sumber daya manusia atau skill yang profesional dan masih rendahnya transaksi digital (digital payment). Menurut Google, pada tahun 2017, sedikitnya sumber daya profesional yang mumpuni untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital di indonesia menjadi tantangan yang besar dan belum terpecahkan. Beberapa perusahaan digital disebut susah payah merekrut pekerja yang andal dan mengembangkan jumlahnya untuk menguatkan tim. Selain itu, sektor transaksi digital juga menjadi hambatan pertumbuhan ekonomi digital indonesia, mengingak, masyarakat indonesia masih minim menggunakan transaksi digital. masyarakat indonesia lebih memilih transaksi tunai ketika berbelanja online. Rendahnya adopsi transaksi digital akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan layanan streaming video serta aplikasi lainnya. ini tentu buruk demi kemashlahatan perkembangan ekonomi digital di indonesia.
 oleh karena itu, Pemerintah punya peran dalam menyediakan fasilitas pendidikan yang terjangkau dan berkualitas bagi calon-calon profesional bisnis digitasl. tidak hanya itu, pemerintah juga mempermudah akses belajar kenegara maju yang secara umum sudah menguasai ekonomi digitas lebih dahulu. di sisi lain, ajakan pemerintah untuk beralih menuju digital payment juga tak kalah penting demi kemajuan ekonomi digital di indonesia.