Mengembangkan Potensi Kelor: Inovasi Sosial Pemuda dengan Warga Desa Songan B, Kintamani

Desa Songan B, yang terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, terkenal dengan kekayaan sumber daya alamnya. Mayoritas penduduk desa ini bekerja sebagai petani, menghasilkan beragam komoditas seperti tomat, bawang merah, bawang putih, cabai, jagung, dan kubis. Namun, ada satu tanaman berkhasiat yang tumbuh di desa ini yang belum dimanfaatkan secara maksimal: tanaman kelor. Dikenal dengan manfaat kesehatan yang luar biasa, termasuk mencegah penyakit jantung dan menurunkan kadar kolesterol, kelor di Desa Songan B selama ini hanya dimanfaatkan sebagai sayur dan pakan hewan. Melalui proyek sosial yang inovatif, kami berupaya mengubah paradigma ini dan memberdayakan masyarakat dengan mengolah kelor menjadi produk bernilai tinggi seperti teh dan boreh.

Langkah pertama dalam proyek ini adalah meningkatkan kapasitas dan keahlian warga desa melalui program pelatihan yang komprehensif. Para ahli di bidang pertanian dan pengolahan kelor dilibatkan untuk memberikan pendampingan berkelanjutan, memastikan praktik terbaik diadopsi dan dioptimalkan oleh kelompok tani dan pengusaha lokal. Selain itu, pengembangan infrastruktur menjadi fokus utama, mengingat akses yang sulit di beberapa area. Pembangunan irigasi, fasilitas penyimpanan, dan fasilitas pengolahan yang memadai menjadi prioritas, sementara Moringa Herbal Cafe akan diperluas sebagai pusat edukasi, produksi, dan distribusi produk kelor. Strategi pemasaran yang terintegrasi melalui media sosial, website resmi, dan partisipasi dalam pameran lokal dan internasional akan memastikan produk kelor dari Desa Songan B dikenal luas.

Inovasi menjadi kunci keberlanjutan proyek ini. Diversifikasi produk dari kelor, seperti kapsul suplemen, serbuk kelor, kosmetik alami, dan makanan sehat, akan dikembangkan untuk menambah nilai ekonomi dan manfaat kesehatan bagi masyarakat. Model usaha yang sukses di Desa Songan B juga akan direplikasi di desa-desa lain di Kabupaten Bangli, bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengimplementasikan pendekatan ini di wilayah dengan potensi serupa. Selain itu, proyek ini akan meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jaringan distribusi, menjelajahi pasar nasional dan internasional untuk memastikan produk kelor berkualitas dari Desa Songan B mencapai audiens yang lebih luas.

Untuk memastikan proyek ini berkelanjutan, pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas akan difokuskan melalui pembentukan koperasi tani yang dikelola oleh masyarakat setempat. Koperasi ini akan mengelola produksi, pemasaran, dan distribusi produk kelor secara mandiri dan berkelanjutan, serta mengakses sumber pendanaan berkelanjutan seperti dana hibah, CSR perusahaan, dan program pemerintah. Kampanye edukasi yang luas akan diadakan untuk meningkatkan kesadaran tentang manfaat kelor dan pentingnya tanaman obat keluarga (TOGA), bekerja sama dengan sekolah dan universitas untuk melibatkan institusi pendidikan dalam penelitian, pengembangan, dan program edukasi lingkungan. Adopsi teknologi modern dalam proses produksi dan pengolahan serta pembangunan platform digital untuk pemasaran dan edukasi online akan meningkatkan efisiensi dan kualitas produk, membawa perubahan nyata bagi masyarakat Desa Songan B dan sekitarnya.