Kunjungan Kerjasama LangkahPublik bersama Ketua Komisi 4 DPRD Surakarta

Pertemuan di kantor pribadi Ketua Komisi 4 DPRD Surakarta membawa jalinan kerjasama kuat antara LangkahPublik dengan Komisi 4 Dewan Perwakilan Rakyat Kota Surakarta. Dalam pertemuan tanggal 19 Maret 2025 tersebut berdialektika mengenai sejarah gerakan mahasiswa, ruang diskusi dan ruang kritis, serta dinamika Kota Surakarta. Berikut adalah hasil diskusi dialektika antara LangkahPublik dengan Ketua Komisi 4 DPRD Surakarta.

Gerakan mahasiswa yang dimulai dari tahun 90an membawa dampak yang besar bagi rakyat Indonesia pada saat reformasi 1998. Gerakan yang dimulai dari langkah diskusi kecil, lalu mulai meluas di sebuat daerah,alu di kota-kota besar, dan membesar dalam lingkup nasional. Kota Surakarta menjadi salah satu daerah yang memulai gerakan sejak awal melalui beberapa pantikan dan kolaborasi bersama elemen-elemen pemuda yang menjadi daya juang dan kritis. Masifnya gerakan kritis mahasiswa tahun 90an sampai menjadi daya tarik sendiri dan aksinya dinantikan oleh mahasiswa nasional. Sampai ada istilah “Jarum yang jatuh di Solo, terdengar seperti besi yang jatuh di Jakarta” Menandakan bahwa apapun yang terjadi di Solo akan kelihatan besar dan masif di Ibu Kota, karena Solo merupakan panggung dari seluruh gerakan.

Apabila ditarik sekarang, memang sudah tidak bisa disandingkan karena zaman sudah berubah dan berbeda jauh. Tren jaman dulu belum tentu efektif bila diterapkan. Zaman sekarang media sosial sudah semakin masif dan bisa menjadi motor gerakan yang masif. Belum lagi kecanggihan teknologi yang menunjang zaman ini. Namun memang terkadang mahasiswa zaman sekarang kurang adanya minat membaca buku dan diskusi kritis bersama. Nilai yang bisa menjadi api semangat gerakan mulai padam karena adanya sebuah hal instans dari sosmed yang terkadang sumbernya kurang bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu, mahasiswa sekarang banyak yang apatis dengan keadaan bangsa Indonesia yanh terjadi saat ini karena menganggap bahwa hal tersebut tidak terlalu berguna dan menghasilkan untung yang instans bagi mereka.

Bahkan untuk isu lokal pun jarang ada mahasiswa yang ikut andil dalam pengawalan dan cendrung apatis tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitar. Maka dari itu rintisan dari LangkahPublik ini diapresiasi oleh DPRD khususnya Komisi 4 karena bisa membuat sebuah gebrakan baru mahasiswa ikut mengawal isu lokal Kota Surakarta. DPRD Surakarta khususnya Komisi 4 siap untuk menjembatani dalam kegiatan advokasi yang nantinya bisa dikolaborasikan bersama untuk tujuan yang hendak dicapai. Visi untuk membuat kota Surakarta yang aman dan nyaman tidak hanya sekedar Utopis bilamana dikerjakan bersama dan juga tidak mengurangi unsur daya kritis idealis mahasiswa.

Pertemuan yang terjadi secara singkat tersebut membawa dampak yang besar karena sudah membuka jalan untuk advokasi di stakeholder yang tepat dan nantinya bisa menjadi mitra pelayanan bersama demi mewujudkan kota Surakarta yang aman dan nyaman. Mahasiswa adalah penyambung lidah rakyat, dan mahasiswa akan menjadi mitra kritis dan juga strategis stakeholder untuk mewujudkan kemaslahatan bersama.