Bakat Manusia

“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”

Doa Nabi Sulaiman, yang terpatri dalam Surah Shad ayat 35, bisa jadi membingungkan. Mengapa seorang Nabi meminta dunia, disaat yang lain meminta untuk dijauhkan dari dunia. Bahkan bukan sembarang dunia, melainkan meminta kerajaan yang teramat besar kekuasaannya. Lalu, Allah pun mengabulkannya. Apa maknanya?

Meyakini, bahwa setiap Nabi punya zaman dan tugasnya sendiri. Meyakini bahwa ada bakat yang Allah titipkan guna berperan dengan sebaik-baiknya peran. Nabi Sulaiman, Allah berikan bakat yang luar biasa dalam hal kepemimpinan, yang dengannya menghadirkan sebaik-baik manfaat juga kebaikan. Apa yang Nabi Sulaiman minta adalah atas ‘kesadaran’ akan bakat-bakat yang dimilikinya. Meminta, karena ia tahu ada kemaslahatan besar disana.

Bahwa sesungguhnya doa ini memberikan pelajaran, untuk tidak menjauhi dunia, sebab dunia lah tempat kita beramal, bekerja, dan bermuamalah. Meletakkan dunia di tangan, bukan di hati. Sebab, hanya dunia lah yang menjadi satu-satunya jalan juga bekal untuk menuju akhir tujuan kehidupan.

Maka mengenali diri, melihat ke dalam diri, hingga akhinya mendapati bakat terpendam yang dikaruniakan Allah menjadi hal penting. Tentunya agar diri ini semakin optimal. Sebab bakat yang terasah akan menghadirkan manfaat yang besar bagi banyak orang.

Semakin hari kian meyakini, bahwa dunia ini layak dipimpin, dikendalikan, dikelola oleh orang-orang baik yang kompeten. Baik saja tidak cukup, tetapi perlu sebuah kompetensi. Dan nyawa tersebut ada pada seorang aktivis, seorang mukmin, seorang pembelajar. Jika tidak, maka dunia lah yang akan memimpin  dan mengendalikan kita. Sesungguhnya alat pengendali dunia adalah diri kita sendiri, utamanya bakat yang ada.

Kenali, tumbuh, latih dan kembangkan bakat-bakat yang kita miliki dalam kehidupan. Malulah atas rasa malas  dan putus asa, minta ampunlah atas waktu yang terbuang. Dan mintalah Allah untuk memperluas dan memaksimalkan bakat-bakat itu.

Oleh : Nadia Karimah (PM Baktinusa 9 Bandung)