Ajak Pemerintah Setempat, Dalem Pasinaon Bentuk Perpustakaan Keliling Desa Tunggur
Dalem Pasinaon menghelat launching atau peresmian terbentuknya Perpustakaan Keliling Desa Tunggur, Jawa Tengah, pada Minggu (20/03) lalu. Peresmian ini dilakukan di lapangan voli desa tang tepat berada di bawah kaki Gunung Brojo. Bekerja sama dengan Pemerintah Desa serta Ikatan Mahasiswa Berprestasi (IMAPRES) Kecamatan Slogohimo, kegiatan tersebut dihadiri 45 anak dari berbagai dusun di Desa Tunggur.
Menurut Dhiya Restu Putra, Founder Dalem Pasinaon, menilai bahwa asumsi masyarakat Indonesia tidak suka membaca kurang tepat. Dalam survei Program for International Student Assesment (PISA) pada tahun 2019, Indonesia menempati peringkat 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi. Menanggapi hal tersebut, Restu berpendapat masih banyak faktor yang perlu diperhatikan. Salah satunya, ketersediaan dan kelayakan fasilitas membaca dari pemerintah dan lembaga pendidikan lainnya.
“Strategi efektif meningkatkan minat membaca khususnya bagi anak-anak adalah mendekatkan mereka dengan buku dan berbagai jenis bacaan. Mustahil mereka akan suka membaca, jika tidak berada dalam lingkungan yang dekat dengan dunia membaca. Oleh karena itu, langkah kecil untuk memperkenalkan mereka pada buku dengan membentuk perpustakaan keliling ini,” papar Restu yang juga merupakan mahasiswa Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Kegiatan peresmian dimulai dengan sambutan-sambutan, kemudian dilanjutkan dengan membaca bersama yang didampingi oleh fasilitator kelompok masing-masing. Proses membaca tersebar di beberapa titik seperti di gubuk sawah, bawah pohon talok, pinggir jalan, dan beberapa tempat lainnya. Selepas kegiatan membaca bersama, anak-anak kembali ke lapangan untuk sesi permainan (games).
“Permainannya, memperkenalkan kembali permainan jadul atau lawas pada anak-anak, misalnya ular naga. Nanti yang tertangkap, diberikan tantangan untuk menyanyikan lagu-lagu daerah atau lagu anak berbahasa Jawa seperti Gundhul-Gundhul Pacul, Cublak-Cublak Suweng, dan Sinten Numpak Sepur,” ceritanya.
Restu sebagai penggagas Dalem Pasinaon berharap dengan hadirnya perpustakaan keliling ini mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. “Harapan kami, hadirnya Perpustakaan Keliling Desa Tunggur ini dapat mendekatkan anak-anak dengan buku sehingga meningkatkan minat baca mereka. Tidak hanya itu, Dalem Pasinaon juga mengajarkan kembali permainan tradisional dan lagu-lagu anak berbahasa Jawa. Dengan begitu, semoga bisa membuat anak-anak lebih mencintai kebudayaan daerah asal yaitu kebudayaan Jawa. Ke depannya, kegiatan perpustakaan keliling akan dilakukan berpindah-pindah di setiap dusun-dusun di Desa Tunggur,” tutupnya. (MAR)