Pendahuluan
Halo Enviropeeps!
Pada bulan Juni 2025 lalu, sedang ramai isu ketidakadilan pelaku ekonomi dengan misi menjaga lingkungan dengan menggunakan hashtag #saverajaampat. Polemik tersebut menitikberatkan pada ketidakadilan antara pelaku usaha tambang dan masyarakat sekitar yang tidak terdampak secara ekonomi. Lantas bagaimana jika membahas isu ketimpangan tersebut dari sisi bidang pertanian?
Isi
Baru-baru ini Lumen Terra Indonesia mengadakan webinar gratis EnviroSERIES dengan judul Agroforestry untuk Solusi Lanskap: Menjaga Keanekaragaman Hayati, Meningkatkan Ekonomi Petani dengan pemateri hebat yaitu Bapak Ir. Yasa Palaguna Umar, STP., M.Sc., P.hD. Beliau merupakan dosen Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya dengan bidang keahlian agroforestry. Webinar ini diikuti oleh 180+ peserta dari seluruh penjuru Indonesia dengan latar belakang yang beraneka ragam. Mulai dari petani, akademisi, wirausaha, serta instansi pemerintah maupun swasta. Dengan dimoderatori oleh Azra Syaura Azzafira, Direktur Lumen Terra Indonesia, webinar ini disambut dengan antusiasme yang besar oleh peserta.
Webinar terbagi menjadi 2 bagian yaitu materi Pengantar Agroforestry dan Agroforestry untuk Solusi Lanskap. Pada bagian pengantar agroforestry, Bapak Yasa menyebutkan sejarah, jenis , dan manfaat dari penerapan konsep agroforestry dalam dunia pertanian. Konsep agroforestry sudah digunakan sejak jaman dulu dengan konsep yang sederhana dan terus mengalami perkembangan. Beberapa jenis agrpforestry seperti Alley Cropping, Pekarangan, Silvopasture, Windbreaks, Sistem Taungnya, dan Riparian Buffers. Pada bagian agroforestry untuk solusi lansekap, disebutkan bahwa pengaplikasiannya yaitu dengan menanam tanaman sesuai dengan fungsi dari tanaman tersebut. Contoh sederhananya adalah konsep Agroforestry Pekarangan rumah ditanami dengan berbagai jenis tanaman, termasuk tanaman pangan, tanaman obat, dan tanaman hias, serta terkadang juga ternak kecil. Ini adalah contoh agroforestri yang paling sederhana dan mudah diterapkan. Pada sesi tanya jawab seorang penanya yang merupakan dosen sekaligus pelaku usaha di sebuah desa menanyakan terkait kesulitan implementasi agroforestry akibat pelaku pertanian yang mayoritas orang yang bukan berlatarbelakang pendidikan sehingga masih bersikeras untuk menerapkan metode tradisional. Solusinya adalah dengan memberikan penyuluhan rutin dan melibatkan pemerintah maupun generasi muda.
Kesimpulan
Agroforestry merupakan pendekatan terpadu dalam penggunaan lahan yang menggabungkan pohon, tanaman pertanian, dan/atau ternak dalam satu sistem yang saling mendukung. Sistem ini tidak hanya memberikan manfaat produksi, tetapi juga memperkuat fungsi ekologi dan sosial suatu lanskap, seperti penyerapan karbon, perlindungan tanah, penyediaan pangan, serta peningkatan pendapatan masyarakat. Dengan keanekaragaman sistemnya, agroforestry mampu beradaptasi terhadap berbagai kondisi lahan dan kebutuhan lokal, menjadikannya solusi berkelanjutan dalam pengelolaan ruang dan sumber daya alam.
Keberhasilan implementasi agroforestry sangat bergantung pada kolaborasi antar pihak, khususnya keterlibatan masyarakat lokal sebagai pengelola utama. Dengan perencanaan yang tepat dan dukungan kelembagaan, agroforestry dapat menjadi instrumen strategis dalam membangun lanskap yang produktif, lestari, dan adaptif terhadap perubahan iklim serta tantangan pembangunan berkelanjutan.
Cek isi webinar lengkapnya di akun resmi Youtube Lumen Terra Indonesia https://youtu.be/mXwOFJByREY?si=p2oRCAu8s_wgkfWm
Catatan Penulis
Halo Enviropeeps!
Perkenalkan saya Azra Syaura Azzafira lulusan S1 Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya. Salah satu penerima manfaat Bakti Nusa 14 Wilayah Malang. Sebagaimana yang kita ketahui sebelumnya, pengetahuan Lingkungan dan Teknologi Geospasial sangatlah penting. Nah, kebetulan Leadership Project saya terkait pengembangan kompetensi di bidang tersebut. Feel free to reach me out and my leadership project for further insightful mind about Environment dan Geospatial Technology.
See me through Instagram! Can’t wait to discuss!
